Rabu, 27 Oktober 2010

tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah

Istiqomah, Istikharah dan Istighfar
Ditulis oleh Dewan Asatidz
Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti, kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup. Oleh sebab itu agar tidak terombang ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalam dalam hidup. Salah satu pegangan dan amalan penting yang diberikan agama kita untuk menghadapi kehidupan ini adalah Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.

1. Istiqomah, yaitu kokoh dalam dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah. Begitu pentingnya Istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shallahu ‘alaihi wa

sam berpesan kepada seseorang seperti dalam hadits berikut:

عن أبي سفيان بن عبد الله رضي الله علنه قال: قلت يا رسول الله، قل لي فى الإسلام قولا لا أسأله عنه أحدا غيرك، قال: قل آمنت بالله ثم استقم (رواه مسلم)

Dari Abu Sufyan bin Abdillah Radhiallahu ‘anhu berkata: Aku telah berkata, “wahai rasulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu berkata pada orang lain selain engkau. Nabi menjawab,”katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqomahlah”.

Orang yang istiqomah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada tantangan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halam, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.

Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-qura’an surat fusilat ayat 30

. إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمْ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

Sesungguhnya orang-orang yang mengataka:”tuhan kami ialah Allah’ kemudian mereka meneguhakan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengetakan):”janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu”.

2. Istikharah, selalu mohon petunjuk kepada Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.

Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapakan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.

Nabi Shalallahu ‘alaihi wassalam pernah bersabda:

من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فليقل خيرا أو ليصمت.(رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة

Barang siapa yang beriman kepad Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. (HR Al-bukhari dan muslim dari Abu Hurairah)

Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan berbicaralah besok).

Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapakn, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi apabila ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.

Mengenai kebebasan ini, malaikat jibril pernah datang kepada Nabi muhammad Shallahu ‘alai wa salam untuk memberikan rambu kehidupan, beliau bersabda:

أتاني جبريل فقال: يا محمد عش ما شئت فإنك ميت، وأحبب ما شئت فإنك مفارق، واعمل ما شئت فإنك مجزي به. (رواه البيهقي عن جابر

Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat pasti akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau suatua saat pasti berpdisah juga dan lakukanlah yang engkau inginkan sesungguhny semua itu ada balasannya.(HR. Baihaqi dan Jabir)

Sabda Nabi Shallahu alihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehaendaknya tanpa mengindahkan etika agama. Para pakar barang kali untuk saat saat ini, lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang kadang kadang justru membingungkan masyarakat.

Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.

Nabi Muhammad Shallahu ‘alahi wa sallam bersabda:

ما خاب من استخار ولا ندم من استشار ولا عال من اقتصد.

Tidak rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR. Thabrani dari Anas)

2. Istighfar, yaitu selalu introspeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah.

Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena itu ia harus diobati.

Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instrospeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloaan Allah.

Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kesalahan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-terobosan yang produktif maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan.

Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi hud Alaihissalam, kepada kaumnya:

وَيَاقَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلْ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ

“dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada tuhanmu lalu bertaubatlah kepadakNya, niscaya di menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan dia akan menambahkan kekuatan dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. 52)

Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan tiga amalan di atas yaitu Istiqomah, Istikharah, Isrighfar.

Mudah mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan

dengan keimanan dan rahmayNya yang melimpah. Amin

Disusun oleh Ustadz Abbas Sofwan, Lc

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=1086&Itemid=0

Rabu, 20 Oktober 2010

Waktunye cuci otak brada !!!

Oleh : artikel Jessica Padykula


Untuk sebagian besar dari kita, berpikir negatif mungkin sudah menjadi bagian dari diri. Ketika hal-hal tidak sesuai rencana, kita dengan mudah merasa depresi dan tidak bisa melihat sisi baik dari kejadian tersebut.

Berpikiran negatif tidak membawa kemana-mana, kecuali membuat perasaan tambah buruk, yang lalu akan berakibat performa kita mengecewakan. Hal ini bisa menjadi lingkaran yang tidak berujung.

Jessica Padykula menyarankan sembilan teknik untuk mencegah dan mengatasi pikiran negatif yang adalah sebagai berikut:

1. Hidup di saat ini.

Memikirkan masa lalu atau masa depan adalah hal yang sering membuat kita cemas. Jarang sekali kita panik karena kejadian masa sekarang. Jika Anda menemukan pikiran anda terkukung dalam apa yang telah terjadi atau apa yang belum terjadi, ingatlah bahwa hanya masa kini yang dapat kita kontrol.

2. Katakan hal positif pada diri sendiri

Katakan pada diri Anda bahwa Anda kuat, Anda mampu. Ucapkan hal tersebut terus-menerus, kapanpun. Terutama, mulailah hari dengan mengatakan hal positif tentang diri sendiri dan hari itu, tidak peduli jika hari itu Anda harus mengambil keputusan sulit ataupun Anda tidak mempercayai apa yang telah Anda katakan pada diri sendiri.

3. Percaya pada kekuatan pikiran positif

Jika Anda berpikir positif, hal-hal positif akan datang dan kesulitan-kesulitan akan terasa lebih ringan. Sebaliknya, jika Anda berpikiran negatif, hal-hal negatif akan menimpa Anda. Hal ini adalah hukum universal, seperti layaknya hukum gravitasi atau pertukaran energi. Tidak akan mudah untuk mengubah pola pikir Anda, namun usahanya sebanding dengan hasil yang bisa Anda petik.



4. Jangan berdiam diri.

Telusuri apa yang membuat Anda berpikiran negatif, perbaiki, dan kembali maju. Jika hal tersebut tidak bisa diperbaiki lagi, berhenti mengeluh dan menyesal karena hal itu hanya akan menghabiskan waktu dan energi Anda, juga membuat Anda merasa tambah buruk. Terimalah apa yang telah terjadi, petik hikmah/pelajaran dari hal tersebut, dan kembali maju.

5. Fokus pada hal-hal positif.

Ketika kita sedang sedang berpikiran negatif, seringkali kita lupa akan apa yang kita miliki dan lebih berfokus pada apa yang tidak kita miliki. Buatlah sebuah jurnal rasa syukur. Tidak masalah waktunya, tiap hari tulislah lima enam hal positif yang terjadi pada hari tersebut. Hal positif itu bisa berupa hal-hal besar ataupun sekadar hal-hal kecil seperti 'hari ini cerah' atau 'makan sore hari ini menakjubkan'. Selama Anda tetap konsisten melakukan kegiatan ini, hal ini mampu mengubah pemikiran negatif Anda menjadi suatu pemikiran positif. Dan ketika Anda mulai merasa berpikiran negatif, baca kembali jurnal tersebut.

6. Bergeraklah

Berolahraga melepaskan endorphin yang mampu membuat perasaaan Anda menjadi lebih baik. Apakah itu sekadar berjalan mengelelingi blok ataupun berlari sepuluh kilometer, aktifitas fisik akan membuat diri kita merasa lebih baik. Ketika Anda merasa down, aktifitas olahraga lima belas menit dapat membuat Anda merasa lebih baik.

7. Hadapi rasa takutmu

Perasaan negatif muncul dari rasa takut, makin takut Anda akan hidup, makin banyak pikiran negatif dalam diri Anda. Jika Anda takut akan sesuatu, lakukan sesuatu itu. Rasa takut adalah bagian dari hidup namun kita memiliki pilihan untuk tidak membiarkan rasa takut menghentikan kita.

8. Coba hal-hal baru

Mencoba hal-hal baru juga dapat meningkatkan rasa percaya diri. Dengan mengatakan ya pada kehidupan Anda membuka lebih banyak kesempatan untuk bertumbuh. Jauhi pikiran 'ya, tapi...'. Pengalaman baru, kecil atau besar, membuat hidup terasa lebih menyenangkan dan berguna.

9. Ubah cara pandang

Ketika sesuatu tidak berjalan dengan baik, cari cara untuk melihat hal tersebut dari sudut pandang yang lebih positif. Dalam setiap tantangan terdapat keuntungan, dalam setiap keuntungan terdapat tantangan.

http://www.dudung.net/artikel-bebas/waktunye-cuci-otak-brada.html

TAKABUR

Posted on Oktober 24, 2007 by abu mujahid

1. PENGERTIAN TAKABBUR

Rasulullah SAW mendefinisikan “takabbur” sebagai sikap “menolak kebenaran dan merendahkan orang lain”.

Pengertian itu Nabi sampaikan kepada orang yang mempertanyakan sikap salah seorang sahabat yang suka memakai baju dan sendal bagus. Sabda Nabi : Sesungguhnya Allh itu indah dan mencintai keindahan. Takabbur adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain”. HR. Muslim.



2. BAHAYA TAKABBUR

Takabbur sangat berbahaya bagi manusia. Ia merupakan kesalahan pertama yang dilakukan makhluk Allah (iblis) di dunia ini, yang menyebabkannya diusir dari surga. Pada kenyataannya takabbur itu menyebabkan hal-hal berikut ini :

1. Jauh dari kebenaran. Firman Allah :

“ Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku” 7:146

2. Terkunci mati hatinya. Firman Allah :

“Demikianlah Allah mengunci mati hati orang yang sombong dan sewenang-wenang” 40:35

3. Mengalami kegagalan dan kebinasaan. Firman Allah :

“..dan binasalah semua orang yang berlaku sewenang-wenang lagi keras kepala” 14:35

4. Tidak disukai Allah. Firman Allah :

“Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong” 16: 23

5. Tidak akan masuk sorga. Sabda Nabi :

“Tidak akan masuk sorga orang yang di hatinya ada sebiji sawi kesombongan” HR. Muslim

6. Akan menjadi penghuni neraka Jahannam.

“ Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku(berdoa) akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina dina” 40: 60



Ketika seseorang memiliki sifat sombong, maka ia akan tertutup dari akhlak mulia, antara lain :

1. Tidak akan mencintai sesama muslim sebagaimana ia mencintai diri sendiri. ia selalu memandang orang lain lebih rendah dari dirinya sendiri.

2. Tidak akan tawadhu’(rendah hati), karena selalu merasa lebih baik.

3. Tidak akan dapat meninggalkan rasa dendam, karena merasa mampu membalas fihak yang merugikannya.

4. Tidak dapat jujur. Karena untuk menutupi kekurangan tidak jarang ia harus berdusta.

5. Tidak akan dapat mengendalikan marah. Karena merasa mampu melampiaskannya

6. Tidak bisa melepaskan diri dari sifat hasad (iri)

7. Tidak dapat menasehati atau menerima nasehat dengan lembut dan halus

8. Selalu memandang rendah orang lain.





3. MACAM-MACAM TAKABBUR

a. Takabbur kepada Allah

Inilah bentuk takabbur terburuk, seperti yang pernah dilakukan oleh Namrud, Fir’aun dan sejenisnya. QS. 40:60, 25:60

b. Takabbur kepada Rasul

Yaitu sikap tinggi hati, menolak mengikuti dan mematuhi Nabi, karena menganggapnya sebagai manusia biasa (QS. 23:34, 36:15). Seperti yang dinyatakan kaum kafir Quraisy kepada Nabi : “Bagaimana kami bisa duduk di sisimu hai Muhammad, sementara yang ada di sekitarmu orang-orang faqir”

c. Takabur atas sesama manusia

Yaitu dengan membanggakan diri dan meremehkan orang lain. Takabbur ini meskipun tidak seberat yang pertama dan kedua, namun masih sangat berbahaya karena :

- Kebesaran dan kehormatan hanya milik Allah, selainnya lemah dan terbatas.

- Ketika seseorang takabbur, ia merampas salah satu sifat kebesaran Allah.



4. PENYEBAB TAKABBUR

Pada umumnya orang yang sombong adalah orang yang memiliki kebanggaan diri, karena memiliki sifat,kemampuan atau prestasi lebih dari yang lain.

1. Ilmu

Takabbur karena ilmu sangat mudah terjadi, yaitu dengan munculnya perasaan lebih mulia dari orang lain. Atau merasa telah mendapatkan tempat mulia di sisi Allah dengan ilmunya (QS 58:11). Ia lebih mengkhawatirkan orang lain daripada diri sendiri. Kesombongan karena ilmu ini mudah terjadi karena dua hal :

1. ilmu yang dipelajari bukan ilmu hakiki. Karena hakekat ilmu adalah yang mampu memperkenalkan manusia akan Rabb-nya, keadaan ketika bertemu Allah dan hijab yang menghalanginya dari Allah. Ilmu yang demikian akan melahirkan sikap tawadhu’(rendah hati) bukan takabbur. QS 35:28
2. keadaan hati yang kotor saat menuntut ilmu, sehingga salah niatnya dan jadilah takabbur dengan ilmu yang didapatnya.



2. Amal Ibadah

Orang yang masuk dalam kehidupan zuhud (konsentrasi dalam ibadah) tidak otomatis terbebas dari takabbur. Misalnya dengan zuhudnya itu, merasa lebih layak dikunjungi daripada mengunjungi. Lebih layak dibantu daripada membantu, menganggap orang lain sengsara di neraka dan merasa hanya dirinya yang selamat. dst. Rasulullah bersabda :

“Jika kamu mendengar ada orang yang berkata : “Binasa semua manusia” maka dialah yang paling dahulu binasa.” HR Muslim.

Dengan pernyataan ini ia membanggakan diri dan meremehkan orang lain.



3. Hasab (kedudukan) dan Nasab (keturunan)

Orang yang berasal dari keluarga terhormat mudah meremehkan orang lain yang datang dari keluarga bukan terhormat, meskipun orang itu lebih baik ilmu dan amalnya, dan bahkan takabbur karena faktor ini sering kali membuat ia menganggap orang lain sebagai budaknya, dan rasa keberatan untuk berbaur dengan mereka.

Dari Abu Dzarr ra berkata: Suatu hari pernah aku bersengketa dengan seseorang (Bilal) di hadapan Nabi. Lalu aku berkata kepada orang itu “Hai anak hitam”. Nabi segera memotong ucapanku: “Hai Abu Dzarr, tiada lebih baik orang putih dari yang hitam, kecuali dengan taqwa”. Mendengar itu saya berbaring dan mempersilahkan Bilal untuk menginjak-injak muka saya. HR Ahmad.

Dalam hadits di atas, Rasulullah segera menegur orang yang merasa lebih baik keturunannya. Dan Abu Dzarr segera bertaubat menyesali perbuatannya.

4. Al Jamal (ketampanan/kecantikan)

Takabbur karena faktor ini lebih banyak terjadi di kalangan wanita, terwujud dalam celaan, atau gunjingan terhadap kekurangan fihak lain.

Aisyah ra berkata : Ada seorang wanita yang ingin bertemu Nabi, dan aku katakan kepada Nabi dengan isyarat tanganku yang menunjukkan bahwa wanita itu pendek. Sabda Nabi ketika itu :”Sesungguhnya kamu telah menggunjingnya”.

Sikap ini muncul karena adanya kesombongan dalam diri orang seperti Aisyah yang berpostur tubuh lebih baik dari orang tadi. Sebab jika ia berpostur tubuh pendek seperti orang yang diceritakan itu, tentu ia tidak akan mengatakannya.



5. Al Maal (kekayaan)

Takabbur karena kekayaan ini banyak terjadi di kalangan pejabat, penguasa, pedagang, tuan tanah, dan mereka yang memilikinya. Orang yang merasa lebih kaya meremehkan orang yang dipandang kurang kaya dengan ucapan maupun sikap-sikap lainnya. Seperti ungkapan : “uang jajan anak saya sehari, cukup kamu makan seumur hidupmu, dst.

Hal ini terjadi karena ketidak tahuannya akan fadhilah (keutamaan) orang miskin dan bahaya kekayaan. Seperti yang pernah terjadi pada pemilik dua kebun yang congkak dan akhirnya binasa (QS. 18:34-42) atau Qarun yang akhirnya binasa bersama hartanya (QS 28:79-81).



6. Al Quwwah (kekuatan)

Kekuatan dan kegagahan dapat memunculkan takabbur atas mereka yang lemah dan tidak berdaya.



7. Al Atba’ (pengikut/pendukung)

Banyaknya pengikut, pendukung, murid, keluarga, kerabat, dsb. sering memunculkan kesombongan pada orang yang memilikinya. Seorang guru menjadi takabbur karena merasa banyak muridnya. Seorang pejabat menjadi takabbur karena banyak pengikutnya, dst.



Secara umum, setiap nikmat yang bisa dianggap sebagai nilai lebih pada seseorang berpotensi untuk melahirkan benih takabbur pada seseorang.



5. TERAPI TAKABBUR

Takabbur adalah penyakit berbahaya yang bisa menyerang siapa saja. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ini harus dilakukan dengan serius. Pengobatan intensif terhadap pengidap penyakit ini harus dilakukan dengan cermat dan seksama.

Terdapat dua tahapan utama dalam melakukan terapi penyakit takabbur, yaitu :

1. Pencabutan akar dan pohonnya dari hati.

Untuk mencabut pohon takabbur beserta akar-akarnya diperlukan dua kekuatan, yaitu ilmu dan amal

.

Ilmu yang dibutuhkan dalam hal ini adalah ma’rifatunnafsi (mengenal diri sendiri) dan ma’rifatullah (mengenal Allah). Dua hal ini sudah cukup untuk mencabut akar takabbur dari hati manusia. Sebab jika seseorang sudah mengenali dirinya sendiri dengan pengenalan yang benar, maka ia akan sadar bahwa ia adalah makhluk hina, lebih lemah dari lainnya, lebih miskin dari siapapun juga. Tidak ada yang pantas baginya kecuali tawadhu’ kepada sesama. Dan jika ia mengenali Allah dengan sebenarnya maka akan diketahuinya bahwa tidak ada yang layak untuk takabbur kecuali Allah – Allahu Akbar.



Amal yang dibutuhkan adalah sikap tawadhu’ kepada sesama manusia karena Allah, dengan senantiasa meneladani akhlak orang-orang shalih sebelumnya seperti akhlak Rasulullah SAW yang makan di atas tanah (tanpa kursi) dan mengatakan :”Sesungguhnya aku adalah hamba biasa yang makannya seperti hamba lainnya”

Tawadhu’ tidak cukup dengan ilmu, ia harus berupa amal. Dari itulah rukun Islam utama setelah syahadat adalah menegakkan shalat karena dalam shalat itu terdapat sekian banyak rahasia hidup dan yang terpenting adalah pembiasaan agar seorang muslim yang mendirikan shalat dengan ruku’ dan sujudnya terbiasa tawadhu’ serta tidak lagi sombong.

Ada banyak hal yang dapat digunakan untuk menguji keberadaan takabbur pada diri seseorang, antara lain lima hal berikut ini :

a. Berdiskusi dengan sesama teman. Jika kebenaran muncul dari orang lain, bagaimanakah tanggapannya, keberatan atau menrima dengan senang.

b. Berkumpul dalam sebuah haflah (acara). Lalu ada orang lain yang lebih diprioritaskan, apakah sikapnya keberatan atau tidak.

c. Memenuhi undangan orang miskin. Pergi ke pasar membelikan sesuatu untuk orang lain

d. Membawa keperluan sendiri, keluarga, atau sahabat dari pasar atau tempat lainnya sampai rumah. Jika keberatan maka ada takabbur. Jika mau karena terpaksa maka itu kemalasan. Jika mau karena disaksikan banyak orang maka itu riya’.

e. Mengenakan pakaian yang sudah kusam. Dsb.



Inilah beberapa kondisi berkumpulnya riya’ dan takabbur pada seseorang. Jika dalam keramaian maka riya’ ikut menjebak, jika dalam kesepian takabbur terus mengintai.

Dengan mengenali keburukan kita kenali kebaikan. Dan dengan mengenali penyakit kita temukan obatnya.



2. Penghindaran dan pengendalian diri

Penyebab takabbur adalah prestasi yang pernah dicapai manusia. Ketidak siapan dan ketidak mampuan menerima hasil dari penyebab-penyebab tertentu berpotensi melahirkan sikap takabbur.

http://almanaar.wordpress.com/2007/10/24/takabur/

Kegunaan / Fungsi Organ Usus Buntu (Appendix) dan Efeknya Bila Dioperasi

Tidak banyak yang mengetahui apa sesungguhnya fungsi (manfaat/kegunaan) dari organ usus buntu atau appendix dalam tubuh manusia. Ada pendapat yang mengatakan, organ kecil di antara usus kecil dan usus besar tersebut sudah kehilangan fungsi pada sistem pencernaan manusia moderen. Ketika terjadi peradangan pada usus buntu, operasi pengangkatan pada umumnya tidak menimbulkan efek merugikan bagi pencernaan. Oleh karena itu, banyak yang mengatakannya sebagai salah satu vestigial organ atau organ sisa.

Tapi seperti dilansir Buzzle, Rabu (5/5/2010), manfaat usus buntu sesungguhnya diyakini masih ada pada era nenek moyang manusia. Ketika masih memakan tumbuh-tumbuhan, maka membutuhkan organ tambahan untuk mencerna kulit kayu yang keras. Karena itu, usus buntu dalam ukuran lebih besar juga terdapat pada herbivora. Namun pendapat ini dinilai lemah, mengingat makanan yang dikonsumsi manusia moderen juga banyak yang susah dicerna. Jika memang teori tersebut benar, seharusnya fungsi usus buntu pada manusia masih dibutuhkan hingga sekarang.

Bagaimanapun lebih banyak yang meyakini bahwa tubuh manusia telah didesain dengan sangat canggih. Tidak mungkin ada organ yang diciptakan tanpa memiliki fungsi tertentu. Tidak masuk akal juga bila usus buntu diciptakan hanya sebagai organ dekoratif.

Dalam artikel yang dipubliskasikan Scientific American, Loren G. Martin yang merupakan pakar dari Oklahoma State University menyatakan satu pendapat tentang fungsi usus buntu. Menurutnya usus buntu punya peran pada janin saat berada dalam kandungan. Saat janin berusia 11 minggu, sel-sel endokrin teramati pada usus buntu. Sel-sel tersebut memproduksi beberapa hormon amina dan peptida biogenik, yang berperan dalam mekanisme homeostatik pada janin.

Ketika lahir kemudian tumbuh dewasa, ia meyakini usus buntu masih berperan pada sistem imun tubuh. Usus buntu menjadi lokasi penumpukan jaringan limfoid sejak bayi lahir hingga berusia 20-30 tahun. Akumulasi jaringan tersebut membantu pematangan salah satu sel darah putih yakni B-limfosit. Selain itu, juga berperan dalam pembentukan salah satu antibodi yakni immunoglobulin A (IgA).

Tak hanya itu, pada tahun 2007 para peneliti dari Duke University Medical Centre menemukan bukti baru. Dikutip dari ABA, Rabu (5/5/2010), usus buntu merupakan sarang bakteri baik yang berperan dalam pemulihan kondisi usus pasca serangan penyakit.

Pada kondisi normal, sistem pencernaan manusia dipenuhi bakteri baik yang membantu mengurai makanan. Namun sejumlah besar bakteri itu mati pada saat terserang penyakit seperti disentri atau kolera. Menurut penelitian tersebut, dalam kondisi inilah usus buntu punya peran bagi populasi bakteri baik. Selain sebagai tempat untuk bersembunyi dari serangan penyakit tersebut, juga untuk berkembang biak.

Hingga kini, berbagai penelitian untuk mengungkap fungsi lain dari usus buntu masih terus dilakukan. Sebab jika memang punya fungsi, pencegahan radang usus buntu harus lebih diprioritaskan daripada operasi pengangkatan.

Saat ini tidak dikenal adanya efek negatif terhadap pengangkatan apendiks (Dr. Hermansyur Kartowisastro, SpB-KBD)

Sumber: detik.health.com, dicts.info, thebsreport.wordpress.com
http://www.adipedia.com/kegunaan-fungsi-organ-usus-buntu-appendix-dan-efeknya-bila-dioperasi/

Senin, 04 Oktober 2010

Sakit Pasca Operasi

Sebenernya sudah sejak hari Sabtu kemarin perutku sakit sekali. Hari ini, Senin 4 Oktober 2010 perutku juga terasa perih sekali. Terlebih lagi jika sedikit mengangkat beban yg berat, perutku sakit sekali. Sakit yang aku rasakan ini memang sering saya tahan. Kondisi saat ini yang menghendaki untuk aku tidak bisa menolaknya. Yaa Allah .... sampai kapan aku harus menahan rasa sakit pada perutku ini. Apakah ini semua atas ridhomu ? sakit sekali rasanya perutku yaa allah .......